Detekse Dini Kanker

Membicarakan soal kanker tentu yang terpikirkan oleh kita adalah betapa mengerikannya penyakit ini. Penyakit yang belum ditemukan pengobatan secara mujarab ini sudah menjadi momok yang sangat menakutkan bagi sebagian orang. Kanker merupakan penyakit pembunuh nomor wahid diantara penyakit non infeksi yang lain, sehingga bila seseorang telah terdiagnosa menderita kanker maka kematianlah yang akan menghantuinya.

Sesungguhnya kanker bukanlah suatu penyakit yang sama sekali tidak bisa disembuhkan. Bila terdeteksi dengan cepat/dini dan diobati dengan tepat maka kanker bisa disembuhkan dengan sempurna. Sayangnya untuk mendeteksi kanker stadium dini tidaklah semudah membalikan telapak tangan karena tidak semua kanker memberikan gejala yang unik pada diri pasien sehingga mendorong pasien untuk berobat. Selain memang biaya deteksi dini/screening ini tidaklah bisa dibilang murah.

Namun tidak perlu khawatir, sebuah penilitian di Eropa sudah meneliti sejumlah tanda awal yang bisa dijadikan pegangan untuk deteksi dini terjadinya kanker. Walau tidak memberikan hasil 100%, tapi penelitian ini minimal membuka mata kita untuk segera melakukan pemeriksaan lebih lanjut bila ditemukan gejala berikut.

Hematuri (Kencing Darah)

Hematuri atau kencing darah adalah keluarnya darah dengan konsentrasi tertentu dalam urine/kencing baik yang bisa diamati dengan mata telanjang atau dengan bantuan mikroskopis. Sensitivitas dari gejala ini adalah 59% pada laki laki dan 52% pada wanita artinya 59% dari laki laki yang menderita gejala ini akan menderita kanker, sedangkan untuk wanita sebesar 52%.

Hemoptysis (Batuk Darah)

Hemoptysis atau batuk darah adalah keluarnya darah dengan konsentrasi tertentu melalui saluran nafas baik yang bisa diamati langsung dengan mata telanjang atau dengan bantuan mikroskopis. Angka sensitivitasnya cukup rendah yaitu hanya 22% untuk laki laki dan 14% untuk perempuan. Gejala ini biasanya timbul pada kanker kanker yang menyerang saluran nafas baik saluran nafas bagian atas maupun bawah.

Dyspaghia (Gangguan Menelan)

Dyspaghia atau gangguan menelan biasanya terjadi pada kanker kanker yang menyerang saluran pencernaan bagian atas. Nilai sensitivitasnya pun cukup tinggi yaitu 58% dari gejala ini kemungkinan akan menderita kanker pada laki laki dan 54% pada wanita.

Rectal Bleeding (Berak Darah)

Rectal Bleeding atau berak darah adalah keluarnya darah dengan konsentrasi tertentu melalui saluran kotoran/anus yang bisa diamati langsung dengan mata telanjang atau dengan bantuan mikroskopis. Jenis kanker yang biasa menimbulkan gejala awal seperti ini adalah kanker pada usus besar. Sensitivitas dari gejala ini untuk terjadinya kanker berkisar di angka 33% untuk laki laki dan 25 % untuk perempuan.

Demikianlah tanda tanda awal kanker yang perlu kita waspadai sehingga penanganan kanker bisa lebih cepat dan tepat. Penelitian yang saya sebutkan diatas bersumber dari : Alarm signal in early diagnosis of cancer in primary care: cohort study using General Practice Research Database. R. Jones, R. Latinovic, J. Charlton, MC. Gulliford, BMJ, 2007, vol. 334, pp. 1040–1044
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Kulit Putih dengan Jeruk Nipis

Banyak manfaat yang bisa diambil dari jeruk nipis. Salah satunya adalah membuat kulit menjadi putih dan halus. Manfaat ini tentu menjadi berita gembira bagi kaum hawa yang mendambakan kulit putih dan halus. Bagaimana memanfaatkannya, apa khasiat lain dari jeruk nipis? Di antara 1300 jenis jeruk, jeruk nipis atau yang dalam bahasa ilmiahnya disebut Citrus Aurantium, memiliki manfaat yang paling banyak. Jeruk nipis merupakan bahan dasar ramuan obat kecantikan tradisional di Indonesia. Hampir semuanya mencantumkan nama jeruk nipis sebagai bahan dasar, baik buah maupun daunnya. Secara umum, buah jeruk kaya akan vitamin dan mineral yang baik untuk kesehatan tubuh. Dalam kandungan 100 g jeruk nipis, terdapat kalori 51 kal, protein 0,9 g, lemak 0,2 g, karbohidrat 11,4 g, mineral 0,5 g, kalsium 33 mg, fosfor 23 mg, besi 0,4 mg dan asam askorbat 49 mg. Selain memiliki kandungan vitamin C yang tinggi, jeruk nipis juga mengandung asam sitrat, asam amino (triptofan, lisin), minyak atsiri (sitral, limonen, felandren, lemon kamfer, kadinen, gerani-lasetat, linali-lasetat, aktilaldehid, nildehid) damar, glikosida, asam sitrun, lemak, kalsium, fosfor, besi, belerang vitamin B1 dan C. Sedangkan daun, buah dan bunganya mengandung minyak terbang. Rasa jeruk nipis yang masam bisa membantu membersihkan nikotin yang terdapat pada gigi dan mulut orang yang suka merokok. Di Indonesia jeruk nipis sering dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai macam penyakit seperti disentri, sembelit, ambeien, haid tak teratur, difteri, jerawat, kepala pusing atau vertigo, suara serak, batuk, bau badan, menambah nafsu makan, mencegah rambut rontok, ketombe, flu, demam, terlalu gemuk, amandel, penyakit anyang-anyangan (kencing terasa sakit), mimisan, dan radang hidung. Jeruk nipis juga efektif mencegah timbulnya batu ginjal. Jeruk nipis mengandung sitrat yang tinggi, sementara banyak penderita batu ginjal memiliki kadar sitrat yang rendah. Kandungan sitrat jeruk nipis lokal (citrus aurantifolia swingle yang bulat) sepuluh kali lebih besar dibanding kandungan sitrat pada jeruk keprok atau enam kali lipat dari jeruk manis. Kandungan sitratnya mencapai 55,6 gram per kilogramnya.

Memutihkan Kulit

Manusia memiliki warna kulit yang tidak sama satu sama lain. Selain faktor genetik, ada juga beberapa faktor lain, seperti iklim dan cuaca. Kulit wajah adalah bagian yang paling penting, khususnya bagi kaum wanita. Karena itu, kaum wanita melakukan beberapa upaya untuk membuat kulit wajah menjadi putih bersih dan menarik. Semula, baik kedokteran maupun di salon kecantikan, memutihkan kulit dilakukan dengan cara pengelupasan sel-sel mati oleh produk dengan bahan-bahan aktif, hanya dengan mengkonsumsi dan membalur tubuh (bagian-bagian tertentu pada tubuh) dengan jeruk nipis, kulit menjadi lebih putih. Selain kaya gizi, jeruk juga kaya akan zat seperti bioflanid, minyak atsiri limonen, asam sitrat, linalin asetat, dan fellandren yang dapat menyembuhkan penyakit batuk, menurunkan demam, meningkatkan gairah seksual, dan membuat suara merdu. Salah satu manfaat jeruk nipis di bidang kecantikan adalah kandungan vitamin C yang dapat membuat kulit menjadi putih, halus, dan kencang. Buah ini memiliki kandungan vitamin C yang bermanfaat sebagai antioksidan. Vitamin C yang memiliki ikatan L dalam setiap molekulnya, bagus untuk mencerahkan warna kulit.

Resep Wajah Putih dan Halus

Untuk mendapatkan kulit wajah yang putih dan halus, ada dua cara yang dapat dilakukan. “Untuk memutihkan dan menghaluskan kulit serta memperkecil pori-pori, bisa dilakukan dengan dua cara. Pertama dengan cara mengkonsumsinya. Karena dengan mengkonsumsi jeruk, kandungan vitamin C yang diserap oleh tubuh akan lebih maksimal. Kedua, menggunakan jeruk nipis dari luar dengan mengusapkan potongan jeruk nipis pada wajah dan kulit bagian tubuh yang dinginkan secara rutin setiap hari.

Khasiat Lain

Bagi Anda yang ingin terlihat ramping, khasiat jeruk nipis juga dapat dicoba. Setiap pagi, siang dan malam, cobalah minum perasan air jeruk nipis dengan campuran air dan sedikit gula. Dengan cara ini, kerampingan Anda akan terjaga. Selain itu, jeruk nipis dapat mencegah Anda dari berbagai macam penyakit seperti yang diuraikan di atas. Sementara untuk rambut, jeruk nipis juga dapat menghilangkan ketombe.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Minum Teh Bikin Pintar

Anda penggemar teh? Seberapa seringkah anda mengkonsumsi teh setiap hari? Manfaat apa sajakah yang anda rasakan? Tahukah anda bahwa teh adalah faktor istimewa yang menjaga sel otak tetap sehat?

Secangkir teh baik untuk perkembangan otak karena memperlambat kerusakan sel dan menjaga daya ingat agar tetap tajam walaupun di usia lanjut. Sebuah penelitian di Singapura selama empat tahun oleh para ilmuwan tersebut telah membuktikan manfaat teh bagi perkembangan otak.

Setiap jenis teh akan menghasilkan manfaat yang sama. Banyak orang tidak menyadari besarnya manfaat teh untuk kesehatan tubuh kita. Teh itu murah, tidak beracun dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat luas secara teratur.

Para ilmuwan menemukan senyawa alami teh yang disebut catechin. Senyawa tersebut terbukti dapat melindungi sel-sel otak dari pembentukan protein yang merusak selama bertahun-tahun dan dapat tetap menjaga kemampuan kognitif otak.

Kafein dalam teh, berbeda dengan yang terdapat dalam kopi. Teh mengandung protein alami theanine, yang melawan efek samping dari kafein seperti peningkatan tekanan darah, sakit kepala dan kelelahan.

Kerusakan sel otak, disebabkan oleh kombinasi hilangnya sel saraf, pengaruh gen, stroke ringan, dan peningkatan kadar protein yang merusak, terkadang menggiring penderita pada dementia yaitu penyakit gangguan fungsi kognitif akibat kerusakan di otak karena faktor usia atau penyakit serius lainnya.

Para ilmuwan meneliti dan mempelajari kebiasaan minum teh dari 2.501 orang China yang berusia 55 tahun ke atas dari September 2003 hingga Desember 2005. Kesehatan pasien, jangka waktu pengamatan, bahasa yang digunakan dan kemampuan spatial para responden diamati. Kebiasaan minum teh mereka juga dimonitor.

Sekitar 38 persen tidak minum teh. Dua puluh sembilan persen minum hanya satu jenis teh dan sisanya minum aneka jenis teh. Dua pertiga dari para peminum teh menjaga nilainya dalam tes daya ingat dua tahun kemudian. Di antara para bukan peminum teh, 35 persen terlihat mengalami penurunan nilai rata-rata dua poin, yang menunjukkan data penurunan kognitif.

Teh merupakan salah satu faktor yang membuat sel-sel otak tetap aktif dan bertenaga. Namun, meminum teh tanpa didukung kebiasaan sehat lainnya, juga kurang bermanfaat. Anda juga harus mempunyai kebiasaan untuk hidup sehat. Makan makanan yang bergizi tinggi dan berolahraga secara teratur.
sumber:cintaherbalwordpress
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Jangan Terlalu Tertib

Penanaman disiplin memang harus konsisten. Namun, bagaimana kalau anak malah jadi tak fleksibel?

Saya termasuk orang yang tertib dalam memberlakukan kebiasaan pada anak. Setiap pulang dari bepergian atau habis main dari luar, anak harus cuci kaki, tangan, dan muka, lalu ganti baju. Makan dan minum pun harus menggunakan piring dan gelas khusus milik mereka sendiri. Saya berharap dapat menanamkan disiplin dan kebiasaan yang baik sejak anak masih kecil.

Masalahnya, tanpa saya sadari, rutinitas tersebut ternyata malah membuat anak saya jadi enggak fleksibel. Suatu pagi, pernah saya membantu si kecil melepaskan pakaiannya sebelum mandi. Karena terburu-buru, saya lupa kalau selama ini dia terbiasa melepaskan celananya duluan baru kemudian bajunya. Nah, pagi itu, terbalik, bajunya dulu yang saya lepaskan. Jadilah dia marah-marah dan minta dipakaikan bajunya kembali. Saya sudah jelaskan, enggak apa-apa buka baju dulu baru celana, tapi dia tetap protes dan malah ngamuk. Apa boleh buat, saya terpaksa memakaikan bajunya kembali dan kemudian melepaskannya sesuai "prosedur".

Soal keramas dan mandi pun kami pernah ribut. Ia terbiasa keramas dulu baru pakai sabun. Kalau ritualnya dibalik, dia takkan mau. Pokoknya, jadi merepotkan deh! Saya sama sekali enggak nyangka kalau rutinitas yang saya tanamkan itu akhirnya malah jadi bumerang buat saya.

BERBAGAI ALASAN

Masalah ini lantas saya curahkan kepada seorang psikolog anak. Namanya, Yelia Dini Puspita, M.Psi., dari Lembaga Psikologi Terapan UI. Ternyata, menurutnya, bukan anak saya saja yang punya perilaku seperti itu. Alasannya, sebagian anak usia prasekolah mulai menguasai berbagai aktivitas tertentu yang terbentuk melalui proses pembiasaan. Sikap kaku terhadap suatu kebiasaan wajar terjadi sampai usia sekitar 4 tahun. "Kebiasaan atau ritual yang kaku itu umumnya berkaitan dengan aktivitas sehari-hari, seperti ritual makan, berpakaian, dan mandi. Namun juga bisa meluas pada kebiasaan bermain maupun mengatur benda-benda miliknya," kata Yelia.

"Mungkin karena saya terlalu tertib ya, Mbak, dalam menerapkan rutinitas itu?" tanya saya.

"Memang, penerapan disiplin dari orangtua yang bersifat kaku, bisa menjadi penyebabnya. Segala rutinitas harus dilakukan dengan prosedur tertentu, baik dalam waktu maupun cara pelaksanaannya. Hal tersebut membentuk kebiasaan yang kuat pada anak dan diadopsi olehnya sehingga menimbulkan tingkah laku ritual yang kaku pula. Tanpa disadari, anak sudah telanjur nyaman dengan tata cara yang berulang, bersifat rutin, dan dapat diprediksi. Perhatian khusus perlu diberikan jika selewat usia 4 tahun, anak masih sangat kaku pada tata cara tertentu dalam beraktivitas. Kalau dibiarkan, ia dapat berkembang menjadi pribadi yang tidak fleksibel dalam menghadapi berbagai hal," jawab Yelia.

"Ada sebab lainnya lagi tidak?" tanya saya kembali.

"Biasanya hal ini juga berkaitan dengan karakter anak. Anak-anak yang mengarah pada karakter perfeksionis, umumnya melakukan segala sesuatu sesuai dengan prosedur atau ritual dan tahapan yang relatif sama agar mendapatkan hasil yang ‘sempurna’ baginya, sehingga akhirnya terbentuklah tingkah laku ritual yang kaku pada anak."

"Mungkin enggak karena anak ingin cari perhatian ayah bundanya?"

"Mungkin sekali, karena anak sangat menikmati perhatian dari orangtuanya. Kalau yang ini mudah sekali terlihat karena terjadinya hanya di saat-saat tertentu saja. Misal, ketika ibu atau ayahnya ada waktu untuk menemaninya mandi, bermain, dan lainnya. Sebab lainnya berkaitan dengan pola pikir yang rigid atau kaku dan adanya tindakan yang bersifat repetitif atau berulang. Umumnya dialami oleh anak dengan gangguan perkembangan, semisal autisma. Tentu saja anak seperti ini perlu penanganan khusus untuk menanggulanginya."

POSITIF-NEGATIF

Sebenarnya, kata Yelia, perilaku tersebut wajar-wajar saja, selama tidak sampai menyusahkan. "Umumnya, semakin bertambah usia anak, maka keterampilan sosialnya juga akan bertambah, sehingga kebiasaan yang kaku ini semakin lama semakin berkurang dan akan menghilang dengan sendirinya tanpa intervensi khusus. Kecuali pada anak yang memang mengalami gangguan perkembangan."

Akan tetapi, lanjut Yelia, bukan berarti orangtua tak perlu membantu. "Kebiasaan kaku ini akan berangsur berkurang hanya bila tidak mendapatkan penguatan dari lingkungan. Jika orangtua justru memperkuat kebiasaan yang kaku tersebut, entah dengan membiarkan, selalu menuruti keinginan anak, maupun tidak memberikan penjelasan pada si anak, maka kebiasaan kaku tersebut akan tampil lebih kuat."

Kerugiannya, sikap kaku yang berlebihan tanpa disertai fleksibilitas akan menyulitkan anak dalam beradaptasi dengan hal-hal baru. Hal ini juga menghambatnya dalam berinteraksi sosial dengan orang lain. Namun, bukan berarti menanamkan kebiasaan secara teratur itu salah. Buah positifnya juga ada. Antara lain, anak dapat mengembangkan disiplin dan keteraturan dalam bertindak, serta terbiasa melakukan perencanaan. Lebih jauh lagi, anak dapat melakukan antisipasi terhadap hal-hal yang mungkin akan terjadi. Karenanya, orangtua pandai-pandailah mengatur ritme penerapan aturan dan bersikap fleksibel di saat-saat darurat.

VARIASI, DONG...

"Kalau sudah telanjur, apa yang harus dilakukan, Mbak?" tanya saya segera.

"Orangtua harus peka terhadap kebutuhan dan karakter anaknya, ini yang pertama. Peka terhadap kebutuhan, antara lain dengan mengenali alasan yang menyebabkan anak melakukan tindakan tersebut. Orangtua harus berusaha untuk memahami karakter dan pola tingkah laku anak, serta proses pembiasaan yang terjadi. Kemudian berusaha berempati dan tidak memaksanya mengubah kebiasaan. Dukungan serta sikap yang konsisten lebih diperlukan anak agar merasa lebih aman, sehingga dapat membentuk rasa percaya diri dan pada akhirnya tindakan ritual tersebut akan hilang dengan sendirinya. Kalau memang karakternya perfeksionis, maka anak perlu dipersiapkan dalam menghadapi segala aktivitasnya, terutama yang di luar kebiasaan. Beritahukan atau jelaskan terlebih dahulu apa yang akan terjadi atau dilakukan oleh si anak di luar dari kebiasaannya itu," kata Yelia.

Sebetulnya, anak-anak yang memang mudah menyesuaikan diri biasanya tak terlalu terganggu bila melakukan rutinitas di luar jalurnya. Dalam kondisi terburu-buru, tak masalah jika handuknya dipakai terbalik, atau jika dibantu dipakaikan sepatunya sebelah kiri dulu padahal biasanya kanan. "Anak seperti ini dapat dengan cepat mengatasinya. Bahkan, beberapa anak justru merasa senang dan tertarik menghadapi ‘hal baru’ tersebut," lanjut Yelia.

"Namun fleksibel bukan berarti berubah-ubah, lo. Fleksibel adalah kemampuan beradaptasi secara cepat terhadap perubahan yang terjadi," tambahnya segera. "Bagaimanapun, dalam menerapkan disiplin, orangtua harus tetap konsisten. Kalau tidak konsisten atau berubah-ubah justru dapat menimbulkan kebingungan dan membuat anak merasa tidak nyaman. Hanya saja dalam pembiasaan yang konsisten tersebut selipkan juga variasi ritual yang dapat orangtua berikan dalam momen-momen tertentu. Sesekali, ajaklah anak makan sambil piknik di halaman. Tapi kalau anak tidak mau, ya jangan dipaksa. Biarkan saja dia tetap melakukan ritualnya sambil diberikan penjelasan mengenai variasi ritual yang bisa ia lakukan. Selain itu, orangtua juga perlu introspeksi akan sikapnya selama ini apakah dalam penerapan disiplin bersifat kaku ataukah cukup fleksibel."

Sedangkan bila penyebabnya adalah si anak cari perhatian, menurut Yelia, kembali lagi orangtua perlu peka terhadap kebutuhan anak. Selain juga perlu ditelaah apakah cari perhatian tersebut mengarah pada kurangnya kebersamaan dengan anak, atau merupakan aksi protes anak terhadap penerapan disiplin yang dilakukan orangtua. Ada baiknya orangtua melakukan introspeksi, kemudian memperbaiki diri serta memberikan perhatian sesuai dengan kebutuhan anaknya.

Kini saya bisa bernapas lega. Setidaknya, saya jadi paham, mengapa buah hati saya sampai "sekaku" itu. Tentu saja saya juga harus berubah kalau tidak ingin si kecil kelak benar-benar menjadi pribadi yang kaku.
sumber:nakita
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Cegah Rematik dan Osteoporosis dengan Susu Keledai

Artikel ini untuk melengkapi artikel sebelumnya yaitu 10 Khasiat Susu Kedelai yang harus Anda Ketahui. Banyak sekali manfaat susu bagi tubuh manusia. Mulai bayi, anak balita, hingga orangtua, semuanya membutuhkan segelas susu agar tetap sehat dan memiliki tubuh yang sehat dan prima.

Selain susu sapi, ternyata susu yang terbuat dari bahan kedelai juga sangat bermanfaat bagi tubuh. Tercatat, susu kedelai mampu menghilangkan nyeri pada persendian, sehingga baik dikonsumsi mereka yang terserang penyakit pada tulang dan persendian, misalnya osteoporosis dan osteoarthritis. Penderita kedua penyakit ini biasanya mengalami nyeri dan sakit pada tulang dan persendian.

Pada umumnya, orang dengan usia lanjut dan wanita pasca menopause, rentan dengan penyakit yang sering juga disebut dengan rematik ini. Pada penelitian yang dilakukan Dr John Anderson dari University of North Carolina, menemukan bahwa pada osteoporosis, kualitas masa tulang menurun atau keropos dan mengakibatkan tulang menjadi rapuh dan mudah patah.

Hormon estrogen yang berfungsi mempertahankan masa tulang, pada periode pascamenopause mengalami disfungsi. Sementara penyakit nyeri sendi, atau sering disebut dengan osteoarthritis, terjadi karena berkurangnya kekuatan tulang rawan pada engsel atau sendi. Akibatnya, kemampuannya sebagai penyangga atau penopang ikut melemah. Punggung, leher, lutut, pinggul, dan pinggang adalah tempattempat di mana osteoarthritis muncul.

Untuk mengatasi kedua penyakit di atas, biasanya dokter memberikan beberapa jenis obat yang bersifat temporer, mengatasi rasa sakit, dan memberikan beberapa suplemen untuk tulang. Risikonya adalah efek buruk pada lambung jika mengonsumsi obat terus-menerus. Selain itu, suplemen susu sapi atau hewan juga berisiko karena susu yang berasal dari hewan memiliki kandungan protein berfosfor yang mengakibatkan kehilangan kalsium dari tubuh.
Solusinya adalah segera mengonsumsi susu kedelai, karena bagus untuk mengobati nyeri sendi atau osteoporosis. Susu kedelai mengandung isoflavon dan mampu mempertahankan kadarnya untuk mencegah keropos tulang. Isoflavon kedelai dapat memperkuat massa tulang, sedangkan senyawa genistin kedelai mempunyai efek mencegah keropos tulang lebih baik dari premarin.
sumber:cintaherbalwordpress
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Sayuran Pembunuh Kanker

Ketua Cancer Information and Support Center (CISC) Semarang Cahyaning Puji Astuti mengatakan, setidaknya ada sekitar 11 jenis sayuran yang terbukti ampuh untuk mencegah munculnya penyakit kanker.

“Buah-buahan dan sayuran sebenarnya jauh lebih hebat dibandingkan vitamin, namun tidak semua sayur dan buah merupakan antikanker,” katanya seusai seminar “Menyiapkan Makanan Sehat Pencegah Kanker” di RS Telogorejo, Semarang, Kamis (10/12/2009).

Naning menyebutkan, 11 sayuran pencegah kanker tersebut, di antaranya kubis, bawang putih, bawang bombai, kedelai, kunyit, teh hijau, tomat, jeruk, cokelat, dan buah-buahan beri, seperti bluberi dan stroberi.

Namun, meskipun beberapa sayuran dan buah-buahan itu berkhasiat sebagai antikanker, diperlukan kewaspadaan dan pemahaman zat-zat yang terkandung dalam sayuran itu, termasuk memerhatikan proses pengolahannya.

Menurut dia, kubis merupakan musuh utama kanker, baik kubis hijau, kubis putih, brokoli, bunga kol, selada air, maupun kol ungu. Bahkan, khasiat kubis sudah dikenal sejak zaman Hipokrates sekitar 460-377 SM.

“Hipokrates mengatakan, kubis merupakan sayuran dengan beribu-ribu khasiat, dan mengonsumsi kubis minimal lima porsi setiap minggu terbukti dapat memperkecil risiko terserang kanker dan memperlambat perkembangan kanker,” katanya.

Akan tetapi, proses pengolahan kubis tetap harus diperhatikan agar tidak menghilangkan khasiatnya, di antaranya tidak memasaknya terlalu lama, tetapi tetap harus bersih, dan mengunyahnya secara cermat.

Bawang putih dan bawang bombai juga sangat efektif untuk mencegah kanker, terutama kanker saluran pencernaan, kerongkongan, lambung, usus besar, prostat, paru-paru, dan kanker payudara.

“Makanan pencegah kanker ditemui pula dalam kedelai, yang banyak diolah menjadi tahu, tempe, dan susu. Sebab, kedelai mengandung isoflavon yang merupakan senyawa antikanker yang memiliki struktur kimia mirip dengan hormon seks,” katanya.

Berkaitan dengan kemiripan struktur kimia isoflavon dengan hormon seks itu, ia mengingatkan, konsumsi kedelai secara berlebihan tidak dianjurkan untuk penderita kanker payudara dan kanker prostat.

“Kedua kanker itu merupakan jenis kanker yang sangat bergantung pada hormon, yakni hormon estrogen untuk kanker payudara dan hormon androgen untuk kanker prostat,” kata Naning yang juga menderita kanker.

Selain itu, kata dia, resep menghindari risiko terkena kanker dapat dilakukan dengan menghindari makanan-makanan tertentu, misalnya, makanan yang diasinkan, makanan yang diasap, dan makanan yang digoreng.

“Olahraga secara teratur, berhenti merokok, dan menghindari konsumsi daging merah juga merupakan penerapan pola hidup sehat yang perlu diterapkan untuk mencegah kanker,” kata Naning.
sumber:cintaherbalwordpres
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Burung Murai Batu


Murai batu (Copsychus malabaricus) merupakan burung kicau paling populer. Termasuk ke dalam family Turdidae. Tersebar di seluruh pulau Sumatra, Semenanjung Malaysia, dan sebagian pulau Jawa.

Jenis yang dianggap terbaik adalah Murai Batu Medan. Hanya saja tindakan eksploitasi hutan berlebihan dan perburuan untuk kepentingan komersial membuat burung ini sulit ditemui di pasaran.

Memiliki tubuh hampir seluruhnya hitam, kecuali bagian bawah badan berwarna merah cerah hingga jingga kusam. Terdapat sedikit semburat biru di bagian kepala. Ekor panjang ditegakkan dalam keadaan terkejut atau berkicau.

Murai Batu dari Tanjung Redep, Kalimantan Timur menpunyai keunikan di bagian kepalanya yang bergaris putih memanjang ke belakang. Murai Kalimantan memiliki ekor lebih pendek dengan panjang sekitar 8-12 cm, sementara Murai Batu Sumatra 15-20 cm . Ciri khas lainnya adalah Murai Batu Kalimantan apabila berhadapan dengan jenisnya akan mengelembungkan bulu-bulu disekitar dadanya sambil berkicau.
Badan berukuran 14-17 cm. Makanan umum adalah serangga kecil. Hobiis biasanya memberikan kombinasi pelet, kroto, jangkrik, ulat hongkong dan telur lebah.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Kupu-kupu Cantik


Kupu-kupu adalah binatang yang cantik. Sayapnya yang berwarna-warni sungguh sangat memikat. Kupu biasanya terbang kesana kemari dan hinggap di bunga bunga yang indah dan dedaunan. Kupu selalu menyejukkan pandangan mata.

Kupu merupakan serangga yang tergolong ke dalam ordo Lepidoptera, atau 'serangga bersayap sisik' (lepis, sisik dan pteron, sayap). Kupu-kupu beristirahat atau hinggap dengan menegakkan sayapnya dan memiliki warna yang indah cemerlang. Di Jawa dan Bali tercatat lebih dari 600 spesies kupu-kupu.

Banyak orang yang menyukai kupu-kupu yang indah, akan tetapi sebaliknya jarang orang yang tidak merasa jijik pada ulat; padahal keduanya adalah makhluk yang sama. Semua jenis kupu-kupu dan ngengat melalui tahap-tahap hidup sebagai telur, ulat, kepompong, dan akhirnya bermetamorfosa menjadi kupu-kupu atau ngengat.

Kupu-kupu umumnya hidup dengan mengisap madu bunga (nektar/ sari kembang). Akan tetapi beberapa jenisnya menyukai cairan yang diisap dari buah-buahan yang jatuh di tanah dan membusuk, daging bangkai, kotoran burung, dan tanah basah.


Berbeda dengan kupu-kupu, ulat hidup terutama dengan memakan daun-daunan. Ulat-ulat ini sangat rakus, akan tetapi umumnya masing-masing jenis ulat berspesialisasi memakan daun dari jenis-jenis tumbuhan yang tertentu saja. Sehingga kehadiran suatu jenis kupu-kupu di suatu tempat, juga ditentukan oleh ketersediaan tumbuhan yang menjadi inang dari ulatnya.
sumber:duniasatwa.com
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

The Deep

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Bacaan wajib bagi pemerhati anak, orang tua, anak dan guru.



Nantikan buku paling ditunggu-tunggu tahun ini!!

Bacaan wajib bagi pemerhati anak, orang tua, anak dan guru. Menyentuh banget dan bener2 bisa memberikan inspirasi.

Direktur UNICEF aja baca!! Masa kita gk baca...

Terbit: Akhir Januari 2010
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS