RAHASIA SUKSES ORANG JEPANG


1. Kerja Keras
Sudah menjadi rahasia umum bahwa bangsa Jepang adalah pekerja keras. Rata-rata jam kerja pegawai di Jepang adalah 2450 jam/tahun, sangat tinggi dibandingkan dengan Amerika (1957 jam/tahun), Inggris (1911 jam/tahun), Jerman (1870 jam/tahun), dan Perancis (1680 jam/tahun). Seorang pegawai di Jepang bisa menghasilkan sebuah mobil dalam 9 hari, sedangkan pegawai di negara lain memerlukan 47 hari untuk membuat mobil yang bernilai sama. Seorang pekerja Jepang boleh dikatakan bisa melakukan pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh 5-6 orang. Pulang cepat adalah sesuatu yang boleh dikatakan “agak memalukan” di Jepang, dan menandakan bahwa pegawai tersebut termasuk “yang tidak dibutuhkan” oleh perusahaan.

2. Malu
Malu adalah budaya leluhur dan turun temurun bangsa Jepang. Harakiri (bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perut) menjadi ritual sejak era samurai, yaitu ketika mereka kalah dan pertempuran. Masuk ke dunia modern, wacananya sedikit berubah ke fenomena “mengundurkan diri” bagi para pejabat (mentri, politikus, dsb) yang terlibat masalah korupsi atau merasa gagal menjalankan tugasnya. Efek negatifnya mungkin adalah anak-anak SD, SMP yang kadang bunuh diri, karena nilainya jelek atau tidak naik kelas. Karena malu jugalah, orang Jepang lebih senang memilih jalan memutar daripada mengganggu pengemudi di belakangnya dengan memotong jalur di tengah jalan. Mereka malu terhadap lingkungannya apabila mereka melanggar peraturan ataupun norma yang sudah menjadi kesepakatan umum.

3. Hidup Hemat
Orang Jepang memiliki semangat hidup hemat dalam keseharian. Sikap anti konsumerisme berlebihan ini nampak dalam berbagai bidang kehidupan. Di masa awal mulai kehidupan di Jepang, saya sempat terheran-heran dengan banyaknya orang Jepang ramai belanja di supermarket pada sekitar jam 19:30. Selidik punya selidik, ternyata sudah menjadi hal yang biasa bahwa supermarket di Jepang akan memotong harga sampai separuhnya pada waktu sekitar setengah jam sebelum tutup. Seperti diketahui bahwa Supermarket di Jepang rata-rata tutup pada pukul 20:00.

4. Loyalitas
Loyalitas membuat sistem karir di sebuah perusahaan berjalan dan tertata dengan rapi. Sedikit berbeda dengan sistem di Amerika dan Eropa, sangat jarang orang Jepang yang berpindah-pindah pekerjaan. Mereka biasanya bertahan di satu atau dua perusahaan sampai pensiun. Ini mungkin implikasi dari Industri di Jepang yang kebanyakan hanya mau menerima fresh graduate, yang kemudian mereka latih dan didik sendiri sesuai dengan bidang garapan (core business) perusahaan.

5. Inovasi
Jepang bukan bangsa penemu, tapi orang Jepang mempunyai kelebihan dalam meracik temuan orang dan kemudian memasarkannya dalam bentuk yang diminati oleh masyarakat. Menarik membaca kisah Akio Morita yang mengembangkan Sony Walkman yang melegenda itu. Cassete Tape tidak ditemukan oleh Sony, patennya dimiliki oleh perusahaan Phillip Electronics. Tapi yang berhasil mengembangkan dan membundling model portable sebagai sebuah produk yang booming selama puluhan tahun adalah Akio Morita, founder dan CEO Sony pada masa itu. Sampai tahun 1995, tercatat lebih dari 300 model walkman lahir dan jumlah total produksi mencapai 150 juta produk. Teknik perakitan kendaraan roda empat juga bukan diciptakan orang Jepang, patennya dimiliki orang Amerika. Tapi ternyata Jepang dengan inovasinya bisa mengembangkan industri perakitan kendaraan yang lebih cepat dan murah.

6. Pantang Menyerah
Sejarah membuktikan bahwa Jepang termasuk bangsa yang tahan banting dan pantang menyerah. Puluhan tahun dibawah kekaisaran Tokugawa yang menutup semua akses ke luar negeri, Jepang sangat tertinggal dalam teknologi. Ketika restorasi Meiji (meiji ishin) datang, bangsa Jepang cepat beradaptasi dan menjadi fast-learner. Kemiskinan sumber daya alam juga tidak membuat Jepang menyerah. Tidak hanya menjadi pengimpor minyak bumi, batubara, biji besi dan kayu, bahkan 85% sumber energi Jepang berasal dari negara lain termasuk Indonesia . Kabarnya kalau Indonesia menghentikan pasokan minyak bumi, maka 30% wilayah Jepang akan gelap gulita Rentetan bencana terjadi di tahun 1945, dimulai dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki , disusul dengan kalah perangnya Jepang, dan ditambahi dengan adanya gempa bumi besar di Tokyo . Ternyata Jepang tidak habis. Dalam beberapa tahun berikutnya Jepang sudah berhasil membangun industri otomotif dan bahkan juga kereta cepat (shinkansen) . Mungkin cukup menakjubkan bagaimana Matsushita Konosuke yang usahanya hancur dan hampir tersingkir dari bisnis peralatan elektronik di tahun 1945 masih mampu merangkak, mulai dari nol untuk membangun industri sehingga menjadi kerajaan bisnis di era kekinian. Akio Morita juga awalnya menjadi tertawaan orang ketika menawarkan produk Cassete Tapenya yang mungil ke berbagai negara lain. Tapi akhirnya melegenda dengan Sony Walkman-nya. Yang juga cukup unik bahwa ilmu dan teori dimana orang harus belajar dari kegagalan ini mulai diformulasikan di Jepang dengan nama shippaigaku (ilmu kegagalan). Kapan-kapan saya akan kupas lebih jauh tentang ini

7. Budaya Baca
Jangan kaget kalau anda datang ke Jepang dan masuk ke densha (kereta listrik), sebagian besar penumpangnya baik anak-anak maupun dewasa sedang membaca buku atau koran. Tidak peduli duduk atau berdiri, banyak yang memanfaatkan waktu di densha untuk membaca. Banyak penerbit yang mulai membuat man-ga (komik bergambar) untuk materi-materi kurikulum sekolah baik SD, SMP maupun SMA. Pelajaran Sejarah, Biologi, Bahasa, dsb disajikan dengan menarik yang membuat minat baca masyarakat semakin tinggi. Saya pernah membahas masalah komik pendidikan di blog ini. Budaya baca orang Jepang juga didukung oleh kecepatan dalam proses penerjemahan buku-buku asing (bahasa inggris, perancis, jerman, dsb). Konon kabarnya legenda penerjemahan buku-buku asing sudah dimulai pada tahun 1684, seiring dibangunnya institute penerjemahan dan terus berkembang sampai jaman modern. Biasanya terjemahan buku bahasa Jepang sudah tersedia dalam beberapa minggu sejak buku asingnya diterbitkan.

8. Kerjasama Kelompok
Budaya di Jepang tidak terlalu mengakomodasi kerja-kerja yang terlalu bersifat individualistik. Termasuk klaim hasil pekerjaan, biasanya ditujukan untuk tim atau kelompok tersebut. Fenomena ini tidak hanya di dunia kerja, kondisi kampus dengan lab penelitiannya juga seperti itu, mengerjakan tugas mata kuliah biasanya juga dalam bentuk kelompok. Kerja dalam kelompok mungkin salah satu kekuatan terbesar orang Jepang. Ada anekdot bahwa “1 orang professor Jepang akan kalah dengan satu orang professor Amerika, hanya 10 orang professor Amerika tidak akan bisa mengalahkan 10 orang professor Jepang yang berkelompok” . Musyawarah mufakat atau sering disebut dengan “rin-gi” adalah ritual dalam kelompok. Keputusan strategis harus dibicarakan dalam “rin-gi”.

9. Mandiri
Sejak usia dini anak-anak dilatih untuk mandiri. Irsyad, anak saya yang paling gede sempat merasakan masuk TK (Yochien) di Jepang. Dia harus membawa 3 tas besar berisi pakaian ganti, bento (bungkusan makan siang), sepatu ganti, buku-buku, handuk dan sebotol besar minuman yang menggantung di lehernya. Di Yochien setiap anak dilatih untuk membawa perlengkapan sendiri, dan bertanggung jawab terhadap barang miliknya sendiri. Lepas SMA dan masuk bangku kuliah hampir sebagian besar tidak meminta biaya kepada orang tua. Teman-temen seangkatan saya dulu di Saitama University mengandalkan kerja part time untuk biaya sekolah dan kehidupan sehari-hari. Kalaupun kehabisan uang, mereka “meminjam” uang ke orang tua yang itu nanti mereka kembalikan di bulan berikutnya.

10. Jaga Tradisi & Menghormati Orang Tua
Perkembangan teknologi dan ekonomi, tidak membuat bangsa Jepang kehilangan tradisi dan budayanya. Budaya perempuan yang sudah menikah untuk tidak bekerja masih ada dan hidup sampai saat ini.
Budaya minta maaf masih menjadi reflek orang Jepang. Kalau suatu hari anda naik sepeda di Jepang dan menabrak pejalan kaki , maka jangan kaget kalau yang kita tabrak malah yang minta maaf duluan.
Sampai saat ini orang Jepang relatif menghindari berkata “tidak” untuk apabila mendapat tawaran dari orang lain. Jadi kita harus hati-hati dalam pergaulan dengan orang Jepang karena “hai” belum tentu “ya” bagi orang Jepang Pertanian merupakan tradisi leluhur dan aset penting di Jepang. Persaingan keras karena masuknya beras Thailand dan Amerika yang murah, tidak menyurutkan langkah pemerintah Jepang untuk melindungi para petaninya. Kabarnya tanah yang dijadikan lahan pertanian mendapatkan pengurangan pajak yang signifikan, termasuk beberapa insentif lain untuk orang-orang yang masih bertahan di dunia pertanian. Pertanian Jepang merupakan salah satu yang tertinggi di dunia.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Sekarang ISBN Gratis


Migrain kembali mendera kepalaku. Sejak tadi pagi, dan belum jua hilang sampai siang ini. Namun, kucuba tetap mengetikan kata demi kata. Karena aku tak boleh kalah dengan sakit yang membelit. Aku harus tetap melakukan sesuatu meskipun tubuhku tidak dalam kondisi vit.

Tadi pagi kembali kudatangi kantor Bank Mandiri UGM. Biasalah, ada 2 buku yang harus kuurus ISBN-nya. Setelah mengisi lembar slip setoran, akupun langsung menuju loket layanan tanpa harus antri karena nasabah masih sepi.

“Maaf Pak, rekening yang Bapak tuju sudah diblokir?” ujar pegawai Mandiri.

“Oh, gitu ya Mbak. Ngak pa2. Mungkin ganti nomor rekening. Nanti saya cuba cek dulu.” jawabku sambil mengucapkan terima kasih sebelum meninggalkan bank.

Langsung kukebut motor Grand-ku menuju Acasiana, mengisi tinta printer yang sudah habis. Ketika melihat tanda silang di catridge, pegawai Acasiana bilang bahwa catridgeku ngak bisa dipakai lagi. Ya, terpaksalah harus merogoh kocek Rp. 150.000 untuk beli catridge baru, demi kelancaran usaha penerbitan yang baru kurintis dalam sebulan ini.

Saat pegawai Acasiana mencari stok catridge, akupun cuba menelpon kantor Perpustakaan Nasional Jakarta.

“Mat pagi Pak, saya Anggun dari Jogja. Ni mau nanya. Tadi kan saya mau membayar biaya registrasi ISBN. Tapi kata pegawai bank, nomor rekening Tim ISBN Perpusnas dah diblockir. Apakah ada pergantian nomor rekening baru pak?”

“Benar Mas, rekeningnya udah diblokir. Sekarang pengurusan ISBN di Perpusnas Gratis. Jadi ngak perlu bayar lagi.”

“Yang benar Pak? Sekarang ISBN Gratis?”

“Benar Mas. Tinggal menyiapkan berkas seperti sebelumnya saja, minus bukti trasfer uang.”

Langsung saya aku tersenyum. Karena selama ini aku memang berharap pengurusan ISBN ngak perlu bayar. Sebagaimana tulisanku “Ayo Terbitkan Bukumu” yang kubuat beberapa waktu yang lalu. Terwujud sudah satu harapan. Sementara, soal harga kertas sudah pula teratasi lewat bantuan seorang teman yang memberikan harga khusus untuk penerbitanku yang jauh lebih murah dari percetakan langgananku yang lama.

Jadi, buat teman-teman yang pingin menerbitkan buku, segeralah realisasikan mimpi itu. Karena ISBN sekarang sudah GRATIS… he2..he2..

sumber : kompasiana
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Doa agar Diberi Rezeki yang Melimpah


Aisyah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. berdoa,
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ أَوْسَعَ رِزْقِكَ عَلَيَّ عِنْدَ كِبَرِ سِنِّي وَانْقِطَاعِ عُمْرِي.


Allâhumma-j’al ausa’a rizqika 'alaiyya 'inda kibari sinnî wa inqithâ’i 'umri.


“Ya Allah, karunikanlah rezeki-Mu yang melimpah kepada hamba ketika umur hamba telah lanjut dan ketika umur hamba terputus.” (HR Thabrani)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Hanya Doa Senjataku


Doa adalah senjata andalan setiap muslim. Di saat musibah dataang menghimpit, masalah hidup mendera, mengadulah kepada Allah swt. Allah pun akan mengabulkan doa-doa setiap hamba-Nya, selama ia tidak berbuat dosa dan memutuskan silaturahmi. Bahkan dengan doa, seseorang juga bisa mengubah takdir hidupnya. Begitu dahsyatnya doa, sampai-sampai Allah akan mengabulkan doa orang yang terzalimi, sekalipun dia seorang kafir.

Allah swt. berfirman,

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (al-Baqarah [2]: 186)

"Dan Tuhanmu berfirman, ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.’” (al-Mu’min [40]: 60)

"Katakanlah (kepada orang-orang musyrik), 'Tuhanku tidak mengindahkan kamu, melainkan kalau ada ibadatmu. (Tetapi bagaimana kamu beribadat kepada-Nya), padahal kamu sungguh telah mendustakan-Nya? karena itu kelak (azab) pasti (menimpamu).’” (al-Furqaan [25]: 77)
Rasulullah saw. bersabda,
“Doa itu adalah ibadah. (Kemudian beliau membacakan surah al-Mukmin ayat 60).” (Hadits hasan sahih riwayat Tirmidzi)
“Tidak ada suatu apa pun yang lebih mulia di hadapan Allah selain doa.” (Hadits hasan diriwayatkan oleh Tirmidzi)
“Sebaik-baik ibadah adalah doa.” (Hadits sahih riwayat Hakim)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Doa Pagi Hari


Layaknya doa pada awal tahun dan awal bulan disunnahkan, demikian pula pada doa setiap pagi. Berikut doa yang disunnahkan dibaca pada pagi hari.

Al-Hamdu lillâhil-ladzî 'arrafanî nafsahû wa lam yatruknî a'mal-qalb. Al-Hamdu lillâhil-ladzî ja'alanî min ummati Muhammadin shallallâhu 'alaihi wa sallam. Al-Hamdu lillâhil-ladzî ja'ala rizqî fî yadihî wa lam yaj'alhu fî aidin-nâs.


“Segala puji bagi Allah yang telah mengenalkan hamba kepada diri-Nya dan tidak membiarkan hamba buta hati. Segala puji bagi Allah yang menjadikan hamba sebagai bagian dari umat Muhammad saw. Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan rezeki hamba di tangan-Nya dan tidak menjadikannya di tangan-tangan manusia.”

--------

Allâhumma innî a'ûdzu bika min zawâli ni'matika wa min tahwîli 'âfiyatika wa min fuj`ati niqmatika wa min syarri mâ sabaqa fil-kitâb. Allâhumma innî as`aluka bi'izzati mulkika wa syiddati quwwatika wa 'azhîmi sulthânika wa biqudratika 'alâ khalqika an taj'ala yaumanâ hâdzâ mahfûzhan bikaramika wa jûdika wa khairik. Wa shallallâhumma 'alâ Muhammadin wa âlih.


“Ya Allah, sesungguhnya hamba berlindung kepada-Mu dari hilangnya kenikmatan dari-Mu, berubahnya keselamatan dari-Mu, datangnya siksa-Mu secara tiba-tiba, dan keburukan sesuatu yang telah ditetapkan di dalam Kitab-Mu. Ya Allah, sesungguhnya hamba memohon kepada-Mu dengan kemuliaan kerajaan-Mu, kedahsyatan kekuatan-Mu, kebesaran kekuasaan-Mu, dan kekuasaan-Mu atas makhluk-Mu agar Engkau berkenan untuk menjadikan hari kami ini hari yang terjaga dengan kemuliaan, kemurahan, dan kebaikan-Mu. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarga beliau.”


---------

Yâ man dalla dzâtahû bidzâtihî wa tanazzaha 'an mujâlasati makhlûqâtih. Yâ man qaruba min khautharizh-zhunûni wa ba'uda 'an mulâhazhatil-'uyûn. Wa 'alima bimâ kâna qabla an yakûn. Ilâhî in lam tabda`niyar-rahmatu minka bihusnit-taufîq. Famanis-sâliku bî ilaika fî audhahith-tharîq. Wa in khadzalanî nashruka 'inda muhârabatin-nafsi wasy-syaithân. Faqad wakalanî khadzlânuka ilâ haitsun-nashabu wal-hirmân. Ilâhî qara'tu bâba rahmatika biyadi rajâ`î wa harabtu ilaika lâji`an min farthi ahwâ`î fa-shfahillâhumma mâ kâna min zalalî wa khatha`î. Wa-j'alillâhumma shabâhî hâdzâ nâzilan 'alayya bidhiyâ`il-hudâ was-salâmati fid-dîni wad-dunyâ wa masâ`î junnatan min kaidil-'idâ wa wiqâyatan min murdiyâtil-hawâ. Innaka qâdirun 'alâ mâ tasyâ`. Ilâhî man dzâ ya'rifu qudrataka falâ yakhâfuka wa man dzâ ya'lamu mâ anta falâ yahâbuk. Yâ khaira man du'iya likasyfidh-dhurri wal-ma`mûli likulli 'usrin wa yusrin. Istami' nidâ`î wa-stajib du'â`î wa haqqiq bifadhlika amalî wa rajâ`î yâ arhamar-râhimîn. Wa shallallâhu 'alâ sayyidinâ Muhammadin wa âlihith-thâhirîn.



“Wahai Zat yang menunjukkan diri-Nya sendiri dan suci dari berkumpul dengan makhluk-makhluk-Nya. Wahai Zat yang dekat dengan prasangka-prasangka yang terlintas, jauh dari perhatian mata, dan mengetahui apa pun yang ada sebelum semua itu ada. Tuhan hamba, jika hamba tidak mendapat bantuan rahmat-Mu dengan baiknya taufik, siapakah yang membimbing hamba kepada-Mu dalam menempuh jalan yang paling jelas? Jika hamba tidak mendapat pertolongan-Mu untuk mengalahkan nafsu dan setan, sungguh hamba akan terseret ke dalam kepayahan dan keharaman. Tuhan hamba, hamba mengetuk pintu rahmat-Mu dengan tangan harapan hamba dan hamba berlari untuk mencari keselamatan kepada-Mu dari kuatnya hawa nafsu hamba. Karena itu, ampunilah kesalahan dan dosa hamba, ya Allah. Jadikanlah waktu pagi turun kepada hamba dengan cahaya petunjuk dan keselamatan dalam agama dan dunia, dan jadikanlah waktu sore sebagai perisai hamba dari tipu daya musuh dan benteng dari hawa nafsu yang membinasakan. Sungguh, Engkau Mahakuasa atas apa yang Engkau kehendaki. Tuhan hamba, siapakah yang mengetahui kekuasaan-Mu lalu tidak takut kepada-Mu? Siapakah yang mengenal-Mu lalu tidak mengagungkan-Mu? Wahai Zat yang paling baik diminta untuk menghilangkan kerugian, dan yang diharap (bantuan-Nya) dalam setiap kesulitan dan kemudahan, dengarlah panggilan hamba, kabulkanlah doa hamba, dan wujudkanlah cita-cita dan harapan hamba, wahai Zat yang paling mengasihi di antara yang mengasihi, limpahkanlah shalawat kepada pemimpin kami, Muhammad, beserta keluarga beliau yang suci.”

sumber: buku ensiklopedia doa dan dzikir
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Do'a Memohon Kelapangan hati


qaala rabbi isyrah lii shadrii
wayassir lii amrii
wauhlul 'uqdatan min lisaanii
yafqahuu qawlii



Artinya;
Ya Tuhan, lapangkanlah dadaku,
mudahkanlah segala urusanku,
dan lepaskanlah kekakuan lidahku,
agar mereka mengerti perkataanku. (QS. Thaha: 25-28)


Al-Quran mengisahkan bahwa doa tersebut dibaca oleh Nabi Musa ketika mendapat perintah dari Allah Swt. agar menyampaikan risalah kepada Fir'aun. Dan akhirnya Allah Swt. mengabulkan permohonan Nabi Musa a.s.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Doa Agar Dikabulkan Maksud dan Doa Memohon Akhlak Baik


Doa Agar Dikabulkan Maksudnya:

Allahumma innaka ta’lamu sirri wa ‘allaniyati faqbal ma’zirati.

Artinya: “Ya Allah, Engkau mengetahui apa yang aku sembunyikan dan yang aku lahirkan maka terimalah uzurku (niatku).”


Doa Diberi Akhlak Yang Baik:


Allahummahdini liahsanil akhlaqi fa innahu la yahdi liahsaniha illa anta, wasrif ‘anni sayyiaha fa innahu la yasrifu sayyiaha illa anta.


Artinya: “Ya Allah, tunjukkanlah aku pada akhlak yang paling baik, karena sesungguhnya tidak ada yang bisa menunjukkan kepadanya selain Engkau, dan jauhkanlah aku dari keburukan akhlak karena sesungguhnya tidak ada yang bisa menjauhkannya melainkan Engkau.”
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Kitab Rujukan Sepanjang Masa



Sebuah karya monumental dari Syekh Sayyid Sabiq dalam mengupas masalah-masalah fiqih Islam berdasarkan dalil-dalil yang bersumber dari Al Quran, sunnah yang sahih dan ijma’ ulama kaum muslimin. Fiqih Sunnah dianggap memberikan bentuk yang sebenarnya tentang fiqih islam. Karya ini menjadi fenomenal karena hampir seluruh penjuru dunia Islam menjadikan kitab ini sebagai salah satu rujukan utama kaum muslimin dalam masalah-masalah fiqih islam.

Kitab referensi ini merupakan rujukan berbagai masalah fiqih terlengkap sepanjang masa. Semua pembahasan di dalam buku ini di hadirkan dengan sajian yang bukan saja eksklusif, melainkan juga lengkap, sistematis, dan mudah dipahami. Hal ini senada dengan tujuan Sayyid Sabiq sendiri yang cenderung memudahkan dan mempraktiskan penjelasannya serta menghindari fanatisme mazhab. Itulah salah satu sebab karya fenomenal Sayyid Sabiq yang telah ada sejak puluhan tahun ini tetap kontekstual dengan kondisi sekarang.

Penerbit Pena Pundi Aksara mengemas dan menyajikan buku Fiqih ini ke dalam 5 jilid. Jilid pertama memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan ibadah, seperti pemaparan hal-hal terperinci mengenai thaharah (bersuci) dan tata caranya, azan, syarat sah shalat, jenis-jenis shalat, tata cara shalat dalam kondisi-kondisi tertentu, keistimewaan hari Jumat dan hukum melaksanakan shalat Jumat. Disambung dengan jilid kedua yang masih melanjutkan pemaparan mengenai ibadah -dari buku jilid I- yaitu khotbah Jumat, shalat Id, zakat, puasa, itikaf, tata cara pengurusan jenazah, serta ditutup dengan pembahasan lengkap tentang doa, zikir, dan shalawat. Buku jilid ketiga masih memaparkan lanjutan tetang ibadah, yaitu ibadah haji dan tata caranya. Selanjutnya, dipaparkan secara rinci hal-hal tentang pernikahan, seperti ijab kabul, syarat pernikahan, syarat wali, hak antara suami-istri, walimah, khotbah dan doa pernikahan, tabaruj (berhias), poligami, jenis-jenis dan hukum talak. Jilid keempat masih memaparkan lanjutan pembahasan tentang perkawinan, yaitu idah dan hak pengasuhan anak. Dilanjutkan dengan pembahasan sanksi kriminal, hukum khamar dan narkotika, sanksi zina dan menuduh orang lain berzina, murtad, perampokan dan pencurian, diat, jihad, jizyah atau pajak, harta rampasan perang, serta perlindungan keamanan bagi non muslim. Ditutup dengan buku jilid kelima yang memaparkan hal-hal tentang muamalah antarsesama manusia, meliputi hubungan jual-beli, utang-piutang, riba, penyembelihan kurban, akikah, penjaminan, pengadilan, pakaian, wakaf, hibah, pernafkahan, hingga wasiat dan pewarisan.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Kriteria Memilih Pasangan Hidup Menurut Islam


Setelah kita mengetahui tentang tujuan menikah maka Islam juga mengajarkan kepada umatnya untuk berhati-hati dalam memilih pasangan hidup karena hidup berumah tangga tidak hanya untuk satu atau dua tahun saja, akan tetapi diniatkan untuk selama-lamanya sampai akhir hayat kita.

Muslim atau Muslimah dalam memilih calon istri atau suami tidaklah mudah tetapi membutuhkan waktu. Karena kriteria memilih harus sesuai dengan syariat Islam. Orang yang hendak menikah, hendaklah memilih pendamping hidupnya dengan cermat, hal ini dikarenakan apabila seorang Muslim atau Muslimah sudah menjatuhkan pilihan kepada pasangannya yang berarti akan menjadi bagian dalam hidupnya. Wanita yang akan menjadi istri atau ratu dalam rumah tangga dan menjadi ibu atau pendidik bagi anak-anaknya demikian pula pria menjadi suami atau pemimpin rumah tangganya dan bertanggung jawab dalam menghidupi (memberi nafkah) bagi anak istrinya. Maka dari itu, janganlah sampai menyesal terhadap pasangan hidup pilihan kita setelah berumah tangga kelak.

Lalu bagaimanakah supaya kita selamat dalam memilih pasangan hidup untuk pendamping kita selama-lamanya? Apakah kriteria-kriteria yang disyariatkan oleh Islam dalam memilih calon istri atau suami?

A. Kriteria Memilih Calon Istri

Dalam memilih calon istri, Islam telah memberikan beberapa petunjuk di antaranya :

1. Hendaknya calon istri memiliki dasar pendidikan agama dan berakhlak baik karena wanita yang mengerti agama akan mengetahui tanggung jawabnya sebagai istri dan ibu. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam :

Dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, beliau bersabda : “Perempuan itu dinikahi karena empat perkara, karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan karena agamanya, lalu pilihlah perempuan yang beragama niscaya kamu bahagia.” (Muttafaqun ‘Alaihi)

Dalam hadits di atas dapat kita lihat, bagaimana beliau Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam menekankan pada sisi agamanya dalam memilih istri dibanding dengan harta, keturunan, bahkan kecantikan sekalipun.

Demikian pula Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

“Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang Mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun ia menarik hatimu … .” (QS. Al Baqarah : 221)

Sehubungan dengan kriteria memilih calon istri berdasarkan akhlaknya, Allah berfirman :

“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula) … .” (QS. An Nur : 26)

Seorang wanita yang memiliki ilmu agama tentulah akan berusaha dengan ilmu tersebut agar menjadi wanita yang shalihah dan taat pada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Wanita yang shalihah akan dipelihara oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagaimana firman-Nya :

“Maka wanita-wanita yang shalihah ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara dirinya, oleh karena itu Allah memelihara mereka.” (QS. An Nisa’ : 34)

Sedang wanita shalihah bagi seorang laki-laki adalah sebaik-baik perhiasan dunia.

“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim)

2. Hendaklah calon istri itu penyayang dan banyak anak.

Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam pernah bersabda :

Dari Anas bin Malik, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda : ” … kawinilah perempuan penyayang dan banyak anak … .” (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban)

Al Waduud berarti yang penyayang atau dapat juga berarti penuh kecintaan, dengan dia mempunyai banyak sifat kebaikan, sehingga membuat laki-laki berkeinginan untuk menikahinya.

Sedang Al Mar’atul Waluud adalah perempuan yang banyak melahirkan anak. Dalam memilih wanita yang banyak melahirkan anak ada dua hal yang perlu diketahui :

a. Kesehatan fisik dan penyakit-penyakit yang menghalangi dari kehamilan. Untuk mengetahui hal itu dapat meminta bantuan kepada para spesialis. Oleh karena itu seorang wanita yang mempunyai kesehatan yang baik dan fisik yang kuat biasanya mampu melahirkan banyak anak, disamping dapat memikul beban rumah tangga juga dapat menunaikan kewajiban mendidik anak serta menjalankan tugas sebagai istri secara sempurna.

b. Melihat keadaan ibunya dan saudara-saudara perempuan yang telah menikah sekiranya mereka itu termasuk wanita-wanita yang banyak melahirkan anak maka biasanya wanita itu pun akan seperti itu.

3. Hendaknya memilih calon istri yang masih gadis terutama bagi pemuda yang belum pernah nikah.

Hal ini dimaksudkan untuk mencapai hikmah secara sempurna dan manfaat yang agung, di antara manfaat tersebut adalah memelihara keluarga dari hal-hal yang akan menyusahkan kehidupannya, menjerumuskan ke dalam berbagai perselisihan, dan menyebarkan polusi kesulitan dan permusuhan. Pada waktu yang sama akan mengeratkan tali cinta kasih suami istri. Sebab gadis itu akan memberikan sepenuh kehalusan dan kelembutannya kepada lelaki yang pertama kali melindungi, menemui, dan mengenalinya. Lain halnya dengan janda, kadangkala dari suami yang kedua ia tidak mendapatkan kelembutan hati yang sesungguhnya karena adanya perbedaan yang besar antara akhlak suami yang pertama dan suami yang kedua. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam menjelaskan sebagian hikmah menikahi seorang gadis :

Dari Jabir, dia berkata, saya telah menikah maka kemudian saya mendatangi Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam dan bersabda beliau Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam : “Apakah kamu sudah menikah ?” Jabir berkata, ya sudah. Bersabda Rasulullah : “Perawan atau janda?” Maka saya menjawab, janda. Rasulullah bersabda : “Maka mengapa kamu tidak menikahi gadis perawan, kamu bisa bermain dengannya dan dia bisa bermain denganmu.”

4. Mengutamakan orang jauh (dari kekerabatan) dalam perkawinan.

Hal ini dimaksudkan untuk keselamatan fisik anak keturunan dari penyakit-penyakit yang menular atau cacat secara hereditas.

Sehingga anak tidak tumbuh besar dalam keadaan lemah atau mewarisi cacat kedua orang tuanya dan penyakit-penyakit nenek moyangnya.

Di samping itu juga untuk memperluas pertalian kekeluargaan dan mempererat ikatan-ikatan sosial.

B. Kriteria Memilih Calon Suami

1. Islam.

Ini adalah kriteria yang sangat penting bagi seorang Muslimah dalam memilih calon suami sebab dengan Islamlah satu-satunya jalan yang menjadikan kita selamat dunia dan akhirat kelak.

Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :

“ … dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita Mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang Mukmin lebih baik dari orang musyrik walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke Surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran.” (QS. Al Baqarah : 221)

2. Berilmu dan Baik Akhlaknya.

Masa depan kehidupan suami-istri erat kaitannya dengan memilih suami, maka Islam memberi anjuran agar memilih akhlak yang baik, shalih, dan taat beragama.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda :

“Apabila kamu sekalian didatangi oleh seseorang yang Dien dan akhlaknya kamu ridhai maka kawinkanlah ia. Jika kamu sekalian tidak melaksanakannya maka akan terjadi fitnah di muka bumi ini dan tersebarlah kerusakan.” (HR. At Tirmidzi)

Islam memiliki pertimbangan dan ukuran tersendiri dengan meletakkannya pada dasar takwa dan akhlak serta tidak menjadikan kemiskinan sebagai celaan dan tidak menjadikan kekayaan sebagai pujian. Sebagaimana firman Allah Ta’ala :

“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu dan orang-orang yang layak (nikah) dan hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. An Nur : 32)

Laki-laki yang memilki keistimewaan adalah laki-laki yang mempunyai ketakwaan dan keshalihan akhlak. Dia mengetahui hukum-hukum Allah tentang bagaimana memperlakukan istri, berbuat baik kepadanya, dan menjaga kehormatan dirinya serta agamanya, sehingga dengan demikian ia akan dapat menjalankan kewajibannya secara sempurna di dalam membina keluarga dan menjalankan kewajiban-kewajibannya sebagai suami, mendidik anak-anak, menegakkan kemuliaan, dan menjamin kebutuhan-kebutuhan rumah tangga dengan tenaga dan nafkah.

Jika dia merasa ada kekurangan pada diri si istri yang dia tidak sukai, maka dia segera mengingat sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam yaitu :

Dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu berkata, bersabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam : “Jangan membenci seorang Mukmin (laki-laki) pada Mukminat (perempuan) jika ia tidak suka suatu kelakuannya pasti ada juga kelakuan lainnya yang ia sukai.” (HR. Muslim)

Sehubungan dengan memilih calon suami untuk anak perempuan berdasarkan ketakwaannya, Al Hasan bin Ali rahimahullah pernah berkata pada seorang laki-laki :

“Kawinkanlah puterimu dengan laki-laki yang bertakwa sebab jika laki-laki itu mencintainya maka dia akan memuliakannya, dan jika tidak menyukainya maka dia tidak akan mendzaliminya.”

Untuk dapat mengetahui agama dan akhlak calon suami, salah satunya mengamati kehidupan si calon suami sehari-hari dengan cara bertanya kepada orang-orang dekatnya, misalnya tetangga, sahabat, atau saudara dekatnya.

Demikianlah ajaran Islam dalam memilih calon pasangan hidup. Betapa sempurnanya Islam dalam menuntun umat disetiap langkah amalannya dengan tuntunan yang baik agar selamat dalam kehidupan dunia dan akhiratnya. Wallahu A’lam Bis Shawab.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS