Berjihad melawan Sombong
Sahabat seiman, marilah kita berjihad dengan sifat sombong yang selalu berbisik di hati setiap manusia. Ingatlah Iblis dikutuk Allah karena kesombongannya, dia membanggakan dirinya karena tercipta dari api dan meremehkan Nabi Adam a.s yang tercipta dari tanah, dia bangga akan asal-usulnya sehingga melahirkan sifat sombong.
Sifat bangga dengan asal-usul / keturunan sering kita jumpai di masyarakat kita, bangga dengan keturunan ningrat/darah biru, atau bangga dengan keturunan orang kaya yang telah mewarisi kekayaan sehingga meremehkan orang lain yang ada disekitarnya.
Dari Ibnu Mas’ud r.a bahwa Rasulullah Saw., bersabda:
“Tidak akan masuk sorga, seseorang yang di dalam hatinya ada sebijih atom dari sifat sombong”. Seorang sahabat bertanya kepada Nabi Saw.,: “Sesungguhnya seseorang menyukai kalau pakainnya itu indah atau sandalnya juga baik”. Rasulullah Saw., bersabda: “Sesungguhnya Allah SWT adalah Maha Indah dan menyukai keindahan. Sifat sombong adalah mengabaikan kebenaran dan memandang rendah manusia yang lain” [HR Muslim].
Apabila kita perhatikan pesan Rasulullah Saw di atas bahwa, sekecil apapun sifat sombong dalam hati kita, maka kita tidak akan masuk syurga. Oleh karena itu alangkah baiknya kita mengenali tingkatan sombong agar kita mampu memeranginya sebelum terlambat.
Sombong dibagi 5 tingkatan:
1. Ujub, bangga akan diri sendiri
2. Sum’ah, ingin selalu didengar orang
3. Riya’, ingin didengar dan dilihat orang
4. Sombong/khibr, merasa lebih dari orang lain;
5. Maghrur, masih merasa kuasa walaupun kenyataannya tidak berkuasa lagi (post power syndrome)
Marilah kita memperbanyak dzikir kepada Allah karena dengan menyibukan dzikir kepada Allah akan menutup ruang atau kesempatan untuk sombong.
Perangilah sifat sombong ini dengan sifat tawadhu karena Sifat tawadhu’ akan melahirkan banyak sifat baik diantaranya ;
1. Muhasabbah
2. Meningkatkan diri
3. Iqra un nash
4. Khusyu, dll
sumber: http://www.facebook.com/pages/TANBIHUL-GHAFILIN/104716309569055
Sifat bangga dengan asal-usul / keturunan sering kita jumpai di masyarakat kita, bangga dengan keturunan ningrat/darah biru, atau bangga dengan keturunan orang kaya yang telah mewarisi kekayaan sehingga meremehkan orang lain yang ada disekitarnya.
Dari Ibnu Mas’ud r.a bahwa Rasulullah Saw., bersabda:
“Tidak akan masuk sorga, seseorang yang di dalam hatinya ada sebijih atom dari sifat sombong”. Seorang sahabat bertanya kepada Nabi Saw.,: “Sesungguhnya seseorang menyukai kalau pakainnya itu indah atau sandalnya juga baik”. Rasulullah Saw., bersabda: “Sesungguhnya Allah SWT adalah Maha Indah dan menyukai keindahan. Sifat sombong adalah mengabaikan kebenaran dan memandang rendah manusia yang lain” [HR Muslim].
Apabila kita perhatikan pesan Rasulullah Saw di atas bahwa, sekecil apapun sifat sombong dalam hati kita, maka kita tidak akan masuk syurga. Oleh karena itu alangkah baiknya kita mengenali tingkatan sombong agar kita mampu memeranginya sebelum terlambat.
Sombong dibagi 5 tingkatan:
1. Ujub, bangga akan diri sendiri
2. Sum’ah, ingin selalu didengar orang
3. Riya’, ingin didengar dan dilihat orang
4. Sombong/khibr, merasa lebih dari orang lain;
5. Maghrur, masih merasa kuasa walaupun kenyataannya tidak berkuasa lagi (post power syndrome)
Marilah kita memperbanyak dzikir kepada Allah karena dengan menyibukan dzikir kepada Allah akan menutup ruang atau kesempatan untuk sombong.
Perangilah sifat sombong ini dengan sifat tawadhu karena Sifat tawadhu’ akan melahirkan banyak sifat baik diantaranya ;
1. Muhasabbah
2. Meningkatkan diri
3. Iqra un nash
4. Khusyu, dll
sumber: http://www.facebook.com/pages/TANBIHUL-GHAFILIN/104716309569055
0 Response to "Berjihad melawan Sombong"
Posting Komentar