Perang
Khandaq terjadi pada 17 Syawal, tahun ke-5 setelah peristiwa hijrah, di kota
Madinah. Saat itu kaum kafir Quraisy Makkah dipimpin oleh Abu Sufyan. Sedangkan
kaum muslimin, dipimpin oleh Rasulullah saw. Sebelum berperang Rasulullah berdiskusi
dengan para sahabatnya untuk mengatur strategi. Salah seorang sahabat, Salman
Al Farisi mengajukan usul agar perang dilakukan dengan cara bertahan di dalam
kota Madinah. Salman menjelaskan bahwa sekeliling kota dipagari dengan
parit-parit yang lebar dan dalam. Oleh karena itu, perang ini dinamakan perang
Khandaq (Parit).
Selesai
berdiskusi, Rasulullah segera memimpin pasukannya untuk menggali parit. Sebagai
seorang pemimpin, Rasulullah adalah orang yang pertama kali memecah batu yang
kemudian diangkat ke permukaan. Selanjutnya para sahabat mengikuti apa yang
dilakukan Rasulullah. Akhirnya, sekitar satu minggu kemudian, terbentang parit
dari barat ke timur di kawasan kota Madinah. Pasukan Islam disiagakan di
kawasan barat dan timur parit. Zaid bin Harits dan Sa’ad bin Ubadah ditugaskan
membawa bendera. Mereka bersiap menghadapi kaum kafir Quraisy.
Saat
kaum kafir Quraisy tiba di gerbang kota Madinah, mereka terkejut melihat parit
yang dibangun pasukan Muslim. Parit yang dibangun tersebut menyulitkan kaum
Quraisy masuk ke kota Madinah. Akhirnya, mereka membangun kemah di seberang
parit sambil sesekali melempar panah dan tombak.
Pada
suatu malam, Rasulullah mengutus Khudzaifah sebagai mata-mata. Khudzaifah segera keluar menembus diginnya malam. Ia
bergerak menuju ke seberang parit untuk mengetahui kondisi musuh. Tiba-tiba ia
mendegar suara. “Wahai, kaum Quraisy. Sudah tiga minggu kita berada di sini.
Kita tidak sedikit pun bisa menembus pertahanan pasukan Muhammad. Mereka sudah
menggali parit yang sangat lebar dan dalam. Sekarang lebih baik kita
bersiap-siap kembali pulang ke Makkah,” kata Abu Sufyan.
Hudzaifah
pun segera memberitahukan kabar tersebut. Kaum muslim pun menyambut kabar
gembira yang disampaikan. Allah swt telah menolong Rasulullah dan kaumnya
melalui ide pembangunan parit yang disampaikan oleh Salman Al Farisi.