Fast Food Belum Tentu Buruk


Meski lezat dan menggoda, makanan cepat saji kurang baik untuk kesehatan dan bikin badan melar. Tetapi, bukan berarti Anda tak boleh menikmati fast food sama sekali. Yang penting, perhatikan aturannya agar tubuh Anda tetap sehat dan berat badan tidak melonjak naik.

1. Porsi Kecil
Jika ingin makanan cepat saji, seperti hamburger, cheeseburger, atau ayam goreng, pilihlah menu anak-anak, atau porsi kecil. Pasalnya, dalam cheeseburger normal sebesar 7 ons, Anda akan mendapatkan 606 kalori dan 29 gram lemak. Untuk menyiasatinya, potong kecil cheeseburger tersebut. Bila hanya sepertiga yang dimakan, Anda akan mendapatkan 261 kalori dan 12 gram lemak. Berbagilah dengan sahabat. Tambahkan yoghurt sebagai penutup, untuk mengganti es krim atau puding cokelat. Kalau ingin menikmati es krim, kurangi porsinya.

2. Tambahkan Sayuran
Hamburger atau sandwich adalah pilihan makanan sehat, bila tanpa keju, salad dressing, atau mayones. Ikan dan ayam memiliki kandungan kalori yang lebih rendah dibanding daging. Tapi, hindari memilih hamburger atau sandwich berisi ayam digoreng dengan tepung. Ayam digoreng cenderung membuat jantung bekerja lebih keras akibat tumpukan lemak. Selain itu, hilangkah keju, tambahkan daun selada, timun, dan tomat. Untuk saus, mustar dan olive oil bisa dijadikan pilihan.

3. Kurangi Garam
Mintalah pada penyaji untuk mengurangi garam pada daging, ayam goreng, nasi ghoreng, terutama pada sandwich. Meski tak digoreng, daging sandwich memiliki kandungan garam tinggi yang dapat merusak jantung sehat. Selain itu, french fries juga tak bagus. Kandungan garam dan minyaknya bisa mengganggu kinerja jantung. Bila tak bisa menahan godaan, pesan dalam porsi kecil, share dengan teman.

4. Nasi Merah
Sekarang sudah banyak restoran cepat saji yang menyediakan pilihan nasi merah. Bila ada, memilih nasi merah lebih baik dari nasi putih. Beras merah memiliki kandungan serat tinggi. Tak hanya mengenyangkan, tetapi juga menurunkan kolesterol dalam darah. Lemak yang terkandung dalam beras merah adalah lemak esensial yang baik untuk otak. Bahkan, menurut banyak penelitian, kandungan zat besi, vitamin, dan mineral dalam beras merah jauh lebih unggul dari beras putih. Selain itu, beras merah juga mengandung tiamini yang berfungsi menjaga metabolisme tubuh.

5. Minuman Sehat
Menurut Judith Stern, ScD, RD, profesor nutrisi dari University of California, hampir dalam setiap minuman, mengandung gula, baik itu soda, capuccinno, maupun sari buah. Gula dalam minuman akan menaikkan kalori dalam tubuh dan menekan penyerapan nutrisi dari makanan. Soda berukuran regular bisa mengandung 425 kalori. Jadi, ada baiknya memilih jus buah murni tanpa gula, atau air mineral. Boleh juga memesan secangkir teh tanpa gula yang baik bagi jantung, dapat melawan kanker, dan menguatkan tulang.
sumber:kompasdotcom
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "Fast Food Belum Tentu Buruk"

Posting Komentar