KEMATIAN BUNDA AMINAH

Ketika Muhammad berusia 6 tahun, Bundanya, Aminah membawanya ke Madinah untuk diperkenalkan kepada saudara-saudara kakeknya dari pihak Keluarga Najjar. Sesampainya di Madinah,diperlihatkan kepada Muhammad kuburan sang ayah, Abudullah. Saat itulah, Muhammad merasakan dirinya sebagai yatim.
Muhammad dan ibunya tinggal di Madinah selama sebulan. Setelah itu, mereka bersama rombongan kembali pulang. Akan tetapi di tengah perjalanan, ketika mereka sampai di Abwa’, ibunda Aminah menderita sakit. Sang ibu pun meninggal dan dikuburkan di tempat itu. Muhammad kembali pulang bersama rombongan dengan membawa perasaan sedih. Muhammad telah kehilangan sang ayah dan baru saja ditinggal oleh ibunya. Kini, Muhammad hidup sebagai yatim-piatu.
“Bukankah engkau dalam keadaan yatim-piatu? Lalu diadakanNya orang yang akan melindungimu? Dan menemukan kau kehilangan pedoman, lalu ditunjukkanNya jalan itu?” (Qur’an, 93: 6-7)
Setelah itu, Muhammad diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib. Namun sayang, sang kakek yang dicintainya itu pun meninggal tak lama kemudian. Dalam usia delapan tahun, Muhammad telah kehilangan orang-orang yang dicintainya dalam hidupnya. Dia ditinggal oleh Ayahnya ketika masih dalam kandungan juga Ibu dan kakek dalam usia kanak-kanak. Muhammad dilanda kesedihan lagi karena kematian kakeknya itu, seperti yang sudah dialaminya ketika ibunya meninggal. Muhammad mengantarkan keranda jenazah sang kakek dengan perasaan sedih.
Sebelumnya Abdul Muthalib sang kakek telah menyerahkan pengasuhan cucunya kepada anaknya, Abu Thalib. Kemudian pengasuhan Muhammad di pegang oleh sang paman, Abu Talib. Meskipun hidup dalam keadaan susah dan miskin, Abu Talib sangat menyayangi Muhammad. Abu Talib mencintai keponakannya sama seperti Abdul Muthalib, ayahnya. Karena kecintaannya, dia mendahulukan kepentingan keponakannya daripada anak-anaknya sendiri. Budi pekerti Muhammad yang luhur, cerdas, suka berbakti dan baik hati telah menarik hati sang paman.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "KEMATIAN BUNDA AMINAH"

Posting Komentar